Perang urat saraf bertujuan menebar kebencian ketakutan. Siapa yang dibuat ketakutan tidak mungkin kenal rasa takut. Lantas siapa? Yang hendak dibuat takut inilah sasaran perang urat saraf. Para elit yang dapat mereka gerakan dengan topeng topeng kepentingan untuk melakukan pembentukan opini publik atau memperkeruh semua suasana sendi sendi sendi kehidupan berbangsa sehingga kita selalu bertikai satu sama lain dan berdebat untuk hal-hal yang tidak berguna. Yang pada akhirnya bangsa ini kehabisan energi dan lupa untuk membangun negeri ini. Inilah target perang urat saraf.
Penyebaran isu rasa frustasi dan skeptisisme, musuh berusaha membuat masa depan selalu terlihat gelap dan beban bertambah berat di mata masyarakat agar rakyat tidak memiliki harapan apapun untuk berpikkir masa depan
di manapun rakyat salig saling bertikai, maka di situ pasti ada kehendak jahat dan anti Pancasila. Di saat kita bertikai, merenunglah dan kita akan segera menemukan keberadaan napsu kerusakan atau teror, termasuk kerusakan yang bersembunyi dalam diri kita, yaitu apa yang disebut amarah. Pada setiap pertikaian pasti tersembunyi rasa ego atau bahkan tendensi dan ambisi, atau juga pasti ada tangan-tangan asing, musuh, arogan, yang mempengaruhi pada diri kita semua itu kita harus tetap semangat semangat berpikir dan tetap semangat #jiwakorsakomando
Tidak ada komentar:
Posting Komentar