Mengeja arti sebuah kebersamaan dalam menjalin sebuah hubungan. Entah dengan keluarga, persaudaraan, persahabatan atau pun dengan pasangan. Kebersamaan menjadi suatu hal penting dalam membina sebuah hubungan. Jelas kita tak pernah bisa benar-benar hidup sendiri dalam kehidupan ini. Kita tidak bisa menjadi manusia yang egois, yang merasa bisa melakukan segalanya sendirian, yang merasa tak membutuhkan orang lain.
Kehidupan adalah sebuah siklus sebab akibat. Berbuat baik, saling
berbagi dalam kebersamaan, menjalin sebuah hubungan yang positif itu
pilihannya. Siapa yang menanam padi pasti akan tumbuh padi bukan?
Sebuah kebersamaan juga tidak bisa dipaksakan. Meskipun ada hubungan timbal balik, seperti sebuah simbiosis tapi atas dasar kerelaan. Karena dalam menjalin sebuah hubungan sosial kita harus belajar bagaimana pentingnya saling memahami, mau mendengar, mau berbagi dan mau untuk peduli. Karena dengan begitu kita akan bisa memaknai sebuah kebersamaan. Kebahagiaan dalam sebuah kebersamaan adalah ketika bahagia dengan kebersamaan itu sendiri. Artinya hubungan yang terjalin adalah sebuah kebaikan.
Sebuah kebersamaan juga tidak bisa dipaksakan. Meskipun ada hubungan timbal balik, seperti sebuah simbiosis tapi atas dasar kerelaan. Karena dalam menjalin sebuah hubungan sosial kita harus belajar bagaimana pentingnya saling memahami, mau mendengar, mau berbagi dan mau untuk peduli. Karena dengan begitu kita akan bisa memaknai sebuah kebersamaan. Kebahagiaan dalam sebuah kebersamaan adalah ketika bahagia dengan kebersamaan itu sendiri. Artinya hubungan yang terjalin adalah sebuah kebaikan.
Namun terkadang dalam menjalin sebuah hubungan kita harus bisa
menciptakan ruang dan jarak. Mengambil jarak yang kita butuhkan. Membiarkan
ruangan dalam sebuah hubungan. Menciptakan suatu ruang untuk berekspresi.
Sebuah ruangan yang kita butuhkan untuk bergerak bebas. Sebuah jarak yang kita
butuhkan untuk introspeksi. Melihat apa yang sudah kita berikan, dari sudut
pandang yang lebih luas. Ketika kita terlalu dekat, sudut pandang kita terlalu
sempit. Akibatnya penilaian kita menjadi lebih subjektif. Saat kita menjauh,
kita bisa melihat lebih menyeluruh. Hal ini dibutuhkan untuk lebih objektif.
Karena kebersamaan itu sendiri bukan berarti kita selalu
bersama-sama secara fisik, tapi lebih pada hubungan psikologis. Tidak selamanya
kita akan selalu bertemu dan bersama, mungkin suatu saat kita akan berpisah.
Memang sesuatu diciptakan mempunyai pasangan sendiri-sendiri, sepertinya halnya
Pertemuan dan Perpisahan…Dan semoga kebersamaan akan selalu ada, bersama
indahnya masa yang terukir dan manisnya kenangan yang terekam.
Kita tetap harus siap dengan segala kemungkinan dan apapun yang
terjadi. Ketika niat kita adalah sesuatu baik maka hasil akhirnya pun akan
baik.
Seperti halnya dalam dunia kerja, kita pasti sering menghadapi
berbagai permasalahan, baik dengan rekan kerja, maupun dengan pihak luar, namun
dengan semangat kebersamaan dan senantiasa berdiskusi dengan tim secara
bersama-sama, segala masalah akan dapat terpecahkan. Seperti halnya sapu lidi,
jika sapu lidi tersebut hanya berjumlah satu buah lidi, ketika digunakan untuk
menyapu seluruh halaman, maka akan memerlukan waktu yang cukup lama dan sangat
sulit, namun jika sapu lidi tersebut memiliki lidi yang berjumlah banyak, maka
akan dapat membersihkan semua halaman denagan cepat. Begitu juga dalam dunia
kerja, ketika ada permasalahan dalam tim dan semua tim bersinergi untuk
memecahkan masalah tersebut, maka semua masalah akan dapat terselesaikan, namun
jika dalam dunia kerja terjadi individualisme, terkotak-kotak, maka akan sulit
untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Semoga apapun hubungan yang
sedang kita jalani saat ini, selalu bisa membawa kebahagiaan dalam kebersamaan
yang sebenarnya. Wallahua’lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar